Himpunan Bilangan cacah
Bilangan cacah adalah himpunan bilangan bulat yang tidak negatif, yaitu {0, 1, 2, 3
...}. Dengan kata lain himpunan bilangan asli jika ditambah 0 maka akan terbentuk
humpunan baru yaitu himpunan bilangan cacah. Jadi bilangan cacah adalah
: 
C = {0,1,2,3,4,5,. . . }
Nol dapat dikatakan sebagai bilangan
cardinal dari suatu himpunan kosong, yaitu himpunan yang tidak memiliki anggota
sama sekali, jadi n(

A.      Definisi-definisi dan
sifat-sifat bilangan cacah
Karena himpunan
bilangan asli adalah himpunan bagian dari himpunan bilangan cacah, maka emua
definisi-definisi dan sifat-sifat pada bilangan asli juga berlaku pada bilangan
cacah.
Sifat-sifat bilangan asli yang berlaku
juga pada bilangan cacah adalah :
1.      
Sifat Perkalian.
2.      
Sifat tertutup.
3.      
Sifat komutatif.
4.      
Sifat assosiatif.
5.      
Sifat distributive.
6.      
Sifat-sifat persamaan : a. refleksif
                                        
b.simetris
                                            c.Transitif
                                            d.Addiktif
                                            e.Multiplikatif
                                            f.Substraktif
                                            g.Pembagian
                                            h.Penghapusan
                                             i.Identitas Perkalian
Ada beberapa sifat-sifat yang perlu
ditambahkan selain sifat-sifat diatas yaitu :
1.      
Sifat Identitas Penjumlahan
Apabila
a bilangan cacah, maka a + 0 = 0 + a = a
0 disebut elemen netral atau elemen
identitas penjumlahan.
2.      
Sifat Perkalian dengan 0
Apabila
a bilangan cacah, maka a x 0 = 0 x a = 0.
3.      
Apabila a bilangan cacah, maka a 

4.      
Sifat distributif perkalian terhadap
pengurangan 
Apabila
a, b dan c bilangan cacah, dan b lebih besar atau sama dengan c (b ≥ c), maka a(b –
c) = ab – ac.
5.      
Sifat asosiatif Persamaan 
a.      
Apabila a, b dan c bilangan cacah, dan b maka :
maka :
 maka :
maka :
          (a + b) – c = a +
(b – c)
b.     
Apabila a, b, c, dan d bilangan cacah a ,maka :
,maka :
 ,maka :
,maka :
          (a + b) – (c + d)
= (a – c) + (b – d)
B.      Sifat bilangan 0 dalam Pembagian
Definisi Pembagian dalam bilangan
asli, juga berlaku dalam bilangan cacah. 
Apabila a dan b bilangan cacah, b = 0,
maka terdapat bilangan cacah lainnya q dan r, sehingga : a = bq + r dimana 0 ≤
r < b.
Contoh :
1.      
Misalkan a = 48
                  b = 6
Maka 48 = 6 . 7 +
6, dimana q = 7 dan r = 6
C.      Sifat Pembagian dengan nol
Bilangan nol memegang peranan khusus
dalam operasi pembagian. Seperti halnya dengan bilangan cacah lainnya,
apabila  0 dibagi dengan bilangan cacah
lainnya yang bukan nol, akan menghasilkan suatu bilangan cacah.Jika suatu
bilangan asli dibagi dengan nol ,maka penyelesaiannya adalah :
1.      
Misalkan a : 0 = c, c adalah suatu bilangan asli sembarang, maka c
x 0 = a
Menurut
sifat perkalian dengan 0, maka c x 0 = 0, jadi a = 0. Dan tidak mungkin c x 0 =
a
Kesimpulan
: a : 0 tidak didefinisikan(unidentified), karena tidak ada satupun bilangan
cacah yang apabila dikalikan dengan 0 akan menghasilkan bilangan cacah yang
bukan 0.
2.      
Misalkan 0 : 0 = a, a bilangan cacah.
Maka
a x 0 = 0, a akan dipenuhi oleh setiap bilangan cacah, karena setiap bilangan
cacah apabila dikalikan dengan 0 akan menghasilkan 0. Jadi hasil bagi 0 dengan
0 tidak tunggal, sedangkan hasil bagi dua bilangan harus tunggal.
Kesimpulan :
Hasil bagi 0 dengan 0 adalah tidak tentu atau tidak dedefinisikan, karena
hasilnya bukan merupakan hasil yang tunggal.
D.      Operasi Pemangkatan
Misalkan a adalah suatu bilangan cacah, apabila kita menuliskan  maka yang dimaksud adalah a x a. Sama halnya dengan :
 maka yang dimaksud adalah a x a. Sama halnya dengan :
 maka yang dimaksud adalah a x a. Sama halnya dengan :
 maka yang dimaksud adalah a x a. Sama halnya dengan : a3 = a
. a .a
a3 = a
. a .a
                      3 faktor a
Apabila a dan n adalah
bilangan cacah ( a  0 ), maka an adalah hasil yang
diperoleh dari a sebagai factor dikalikan n
kali.
 0 ), maka an adalah hasil yang
diperoleh dari a sebagai factor dikalikan n
kali.
 0 ), maka an adalah hasil yang
diperoleh dari a sebagai factor dikalikan n
kali.
 0 ), maka an adalah hasil yang
diperoleh dari a sebagai factor dikalikan n
kali.
n
disebut bilangan eksponen, sedangkan a disebut bilangan dasar.
an dibaca “
a pangkat n “
Contoh : 
E.       Sifat-sifat Pemangkatan
43 dibaca : 4 pangkat 3,
dimana bilangan dasarnya adalah 4 dan bilangan eksponennya adalah 3.
1.      
Sifat Pembagian
Apabila a bilangan
cacah, a  0, maka am : an = am-n
 0, maka am : an = am-n
 0, maka am : an = am-n
 0, maka am : an = am-n
Contoh:
1)     
p6 : p2 = p6-2
            = p4
2)     
x9 : x6 = x9-6
           = x3
2.      
Sifat Perkalian
Apabila a bilangan
cacah, a  0, maka am . an = am+n
 0, maka am . an = am+n
 0, maka am . an = am+n
 0, maka am . an = am+n
Contoh :
1)     
z8 . z2 = z8+2
           =z10
2)     
b2 . b4 = b2+4
                   =b6
3.      
Sifat distributive pemangkatan terhadap
perkalian
Apabila a, b dan c
bilangan cacah, maka (a x b)c = ac x bc
                Contoh
:
                                (y
x z)6 = y6 x z6
4.      
Sifat distributuf Pemangkatan pada
pembagian
Apabila a, b dan c
bilangan cacah, maka ( a : b )c = ac : bc.
Contoh :
                ( p : q )7 = p7 : q7
5.      
Sifat Pemangkatan Berganda
Apabila a, b dan c
bilangan cacah, maka (ab)c = abxc.
Contoh :
                ( m4 )3 = m4x3 = m12
F.       Sifat-sifat bilangan
nol dalam pemangkatan
1)     
Apabila a bilangan cacah, a  0, maka 0a =
0
0, maka 0a =
0
 0, maka 0a =
0
0, maka 0a =
0
Bukti :
 Menurut definisi : 0a
= 0 x 0 x 0 x0 x 0….x 0
Menurut definisi : 0a
= 0 x 0 x 0 x0 x 0….x 0
                                                        a factor
Hasil perkalian ini adalah 0. Jadi a0 = 0
2)     
Apabila a bilangan asli, a  0, maka a0 = 1
 0, maka a0 = 1
 0, maka a0 = 1
 0, maka a0 = 1
Bukti :
Perhatikan ab : ab, karena pembagi sama
dengan yang dibagai, maka hasilnya adalah 1.
ab : ab = ab-b =a0
=1
3)     
Apabila a bilangan asli, a  0, maka a1 = a
 0, maka a1 = a
 0, maka a1 = a
 0, maka a1 = a
Bukti :
Perhatikan ab+1 dan ab
ab+1 : ab = (ab . a ) : ab
                       =(
ab : ab ) . a
               = ab-b
.a
               =1. a
               = a
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar